Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian dan Konsumen

A. Budaya

Budaya nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, aturan-aturan dan norma-norma yang melingkupi suatu kelompok masyarakat akan mempengaruhi sikap dan tindakan individu dalam masyarakat tersebut.sikap dan tndakan individu dalam suatu masyarakat dalam beberapa hal yang berkaitan dengan nilai, keyakinan aturan dan norma akan menimbulkan sikap dan tindakan yang cenderung homogen. Artinya, jika setiap indvidu mengacu pada nilai, keyakinan, aturan dan norma kelompok, maka sikap dan prilaku mereka akan cenderung seragam. Misalnya dalam suatu masyarakat adaaturan mengenai bagaimana melakukan pernikahan sehingga laki-laki dan perempuan dapat dipisahkan sebagai suami istri. Ketika anggota mayarakat akan menikah, maka proses yang dilalui oleh anggota masyarakat itu akan cenderung sama dengan anggota masyaraka tyang lainnya.

Menurut” Wallendorf & Reilly dalam Mowen :1995”. Budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anngota dari masyarakat tertentu.
Definisi di atas menunjukkan bahwa budaya merupakan cara menjalani hidup dari suatu masyarakat yang di transmisikan pada anggota masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya.

B. Kelas sosial dan perilaku pembelian

Dalam berperilaku, status sosial konsumen turut memainkan pengaruh. Tndakan apa yang seharusnya dilakukan konsumen sangat ditentukan oleh status sosialnya. Berikut gambaran perbedaan peran yang dimainkan oleh konsumen dengan status sosial tinggi dan status sosial rendah.
 
Kelas atas Kelas bawah

1. Kebiasaan belanja

a. as a plesure
b. mengunjungi toko yang memiliki image”high-fashion”
c. Lebih banyak mencari informasi dari media masa
d. Harga buku indikator kualitas


a. Menyenangi barang masal dan diskon.
b. Memiliki informasi produk yang minim, bertindak berdasar display di toko dan info wiraniaga, suka membeli produk”on sale”.
 
2. Aktivitas waktu luang

a. Seperti: tennis, golf, menghadiri kegiatan sosial, membaca, mengikuti kegiatan sosial.
b. Lebih banyak membaca surat kabar, untuk acara TV menyukai olahraga dan drama terbaru.
 
a. Lebih anyak melihat TV, memancing, sepak bola, angkat berat, dan dirumah.
b. Tidak banyak baca surat kabar, suka melihat opera sbun, quiz, dan komedi situasi.

3. Kepribadian

a. Punya keyakinan diri, berani mengambil resiko, memiliki pandangan yang luas.
b. Kepemilikan melambangkan “motivasi pribadi pemilik”
 
a. Berfokus pada masa kini, dan masa lalu, pandangan yang terbatas, berorientasi pada diri dan keluarga.
b. Kepemilikan merupakan “nasib baik”

C. Pasar Konsumen dan Tingkah Laku Konsumen dalam Membeli

Pasar konsumen:

Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi memiliki tingkah laku sebagai pembeli (konsumen): Perilaku membeli konsumen akhir (individu dan rumah tangga) yang membeli barang serta jasa untuk konsumsi pribadi. Model Tingkah Laku Membeli:

1. Karakteristik yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen
2. Perangsang
3. Penjualan
4. Produk
5. Harga
6. Tempat
7. Promosi
8. Perangsang dan lain-lain.

  FaktorFaktor Budaya Merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen:

1. Budaya Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya
2. Sub Budaya Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi
3. Kelas Sosial Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.
 
 faktor-faktor sosial

a. Kelompok acuan
Dua orang/lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama, kelompok ini berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau tidak langsung yang membentuk sikap/perilaku seseorang. Orang dalam kelompok acuan yang, karena keteram - pilan, kepribadian, atau karakteristik lain yang spesial memberi pengaruh kepada orang lain
b. Keluarga Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan te lah diteliti secara mendalam
c. Peran dan Status Peran: Terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan sesorang menurut orangorang yang ada di sekitarnya Status: Penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
 
 FaktorFaktor Pribadi
a. Umur dan Tahap daur Hidup
b. Pekerjaan
c. Situasi Ekonomi
d. Gaya Hidup
e. Kepribadian dan Konsep diri kepribadian

• Gaya Hidup
adalah Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas, interest dan opininya. Gaya hidup akan mencakup sesuatu yang lebih dari seke dar kelas sosial atau keperibadian seseorang dan gaya hidup akan menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

• Kepribadian dan Konsep diri Kepribadian
karakteristik psikologi unik dari seseorang yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Konsep diri: disebut juga dengan citra diri, dasar yang digunakan adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi pada dan mencerminkan iden titas mereka, artinya: “kami adalah apa yang menjadi milik kami”.

 FaktorFaktor Psikologi

a. Motivasi Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak
b. Persepsi Proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepre tasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenal dunia, bentuknya: Perhatian selektif
Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar informasi yang dihadapi distorsi selektif: Menguraikan kecenderungan orang untuk menginte pretasikan informasi dengan cara yang akan mendu kung apa yang telah diyakini Ingatan selektif: Kecenderungan dalam mempertahankan informasi yang mendukung pendirian dan kepercayaan orang.
c. Pengetahuan Perubahan dalam perilaku individual yang muncul dari pengalaman
d. Keyakinan dan sikap Keyakinan: pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu Sikap: Evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten Peran Konsumen dalam Membeli  

Pemrakarsa: orang yang pertama menyarankan/mencetuskan gagasan membeli produk tertentu  Pemberi Pengaruh: Orang yang pandangan/sarannya mempengaruhi keputusan membeli  Pengambil Keputusan: Orang yang akhirnya membuat keputusan membeli  
 Pembeli: orang yang benarbenar melakukan pembelian  
 Pengguna: orang yang mengkonsumsi/menggunakan produk


 Jenis Perilaku Keputusan Pembelian: Keterlibatan Tinggi Keterlibatan Rendah Perbedaan besar antara merek Tingkah laku membeli yang kompleks Tingkah laku membeli yang mencari variasi Perbedaan kecil antara merek Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan Tingkah laku membei yang menjadi kebiasaan Proses Keputusan Pembelian:
Penjalasan:
a. Pengenalan kebutuhan Merupakan tahap pertama proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan.
b. Pencarian informasi Tahap yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi Sumbersumber informasi: Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan Sumber komersial: Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan Sumber publik: media massa, organisasi penilai konsumen Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk
c. Evaluasi alternatif Tahap ketika konsumen menggunkan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dan perangkat pilihan.
d. Keputusan membeli Tahap, ketika konsumen benarbenar membeli produk
e. Tingkah laku pasca pembelian Tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas dan tidak puas Proses Keputusan Pembeli untuk Produk Baru Produk baru: barang atau jasa atau gagasan yang dianggap baru oleh beberapa pelanggan potensial. Produk tersebut mungkin sudah tersedia untuk beberapa waktu. Mengenali kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Membeli Tingkah Laku
Pasca Pembelian Proses yang akan dialami adalah proses adopsi: Proses mental yang dilewati individu dari pertama kali mendengar mengenai suatu inovasi sampai adopsi terakhir.
 
 Tahap-tahapnya:
a. Kesadaran: konsumen menjadi sadar akan produk baru, tetapi kurang informasi me ngenai produk tersebut.
b. Tertarik: konsumen mencari informasi mengenai produk baru
c. Evaluasi: konsumen mempertimbangkan apakah masuk akal untuk mencoba produk baru.
d. Mencoba: Konsumen mencoba produk baru dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraannya mengenai nilai
    produk tersebut.
e. Adopsi: konsumen memutuskan untuk menjadi pengguna produk baru sepenuhnya dan teratur.



Sumber: Google

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Spionase di dunia industry semakin gencar


Dalam dunia bisnis dikenal juga istilah Spionase Industri ( industrial espionage ). Mata-mata industry mepunyai peranan penting dalam menetukan strategi perusahaan kedepan, spionase ekonomi atau industry mempunyai tujuan untuk en pmengumpulkan pengetahuan tentang organisasi.

Beberapa persaingan spionase industry yang dilakukan antara perusahaan misalnya terjadi antara opel dan vox wagen pada era 1990-an. Ketika terjadi perpindahan eksekutif opel yang dicurigai sebagai salah satu bentuk spionase. Pada 1993, general motor ( gm ) menuduh vox wagen melakukan spionase industry setelah Jose Igancio Lopez kepala produksi untuk divisi opel, bergabung dengan vox wagen (vw).

Persaingan dan pencurian juga pernah terjadi dan melibatkan kelompok hotel ternama yaitu Starwood dan Hilton. Pada April 2009, Starwood mengggugat Hilton atas rahasia dagang. Starwood mengklaim dua mantan eksekutif mereka yaitu Ross Klein dan Amar Lalvani disewa Hilton untuk mencuri informasi tentang merek Starwood. Klein dan Lalvani terlibat dalam mengembangkan brand tentang “gaya hidup mewah” hotel Starwood dan brand Luxury Collection. Starwood menuduh Hilton mengunduh informasi rahasia tersebut. Kasus ini cukup menyita perhatian media, dan berakhir satu tahun setelahnya.

Saling intip antar perusahaan saat ini terus berlangsung. Semua perusahaan mencari keunggulan dan kelemahan para pesaingnya sehingga mereka pun dituntut untuk menjaga rahasia mereka dari mata-mata.

Sumber : Koran Sindo, Senin 26 November 2012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Gaya Intelejen di Dunia Bisnis


Sejatinya EI bukan terminologi asing dikalangan pebisnis dikalangan ekonom. Menurut Alpa Farid Aulia dan Alfani Gomatua dalam karya tukisnya bertajuk perluny dan economic intelegensi dalam pengelolaan moneter dan perbankan nasional EI merupakan metodologi untuk mencermati dan mengolah berbagai informasi maupun gejolak serta perubahan eksternal yang berdampak strategis pada organisasi dan berguna dalam pengambilan keputusan strategis oleh pempimpin.

Menurut Garth Hancock dari center trade and commercial diplomacy the monterry institute for international studies, EI adalah kebijakan atau informasi ekonmi relevan yang mencakup data teknis, keuangan, komersial, dan infomasi mengenai pemerintah, serta penanaman modal asing ( baik langsung maupun tidak langsung ) yang dapat membantu secara relative produktifitas atau kompetitifitas dari perekonomian sekelompok organisasi dalam suatu Negara.

Karena itu, EI turut mempengaruhi kebijakan perdagangan, cadangan devisa Negara, ketersediaan sumber daya alam, komoditas pertanian, dan aspek lain.

Data yang didapat EI diperoleh dari lembaga resmi pemerintah dan lembaga terkait berupa data mentah atau primer. Disin dapat  peran EI dibutuhkan untuk menerjemahkan angka-angka tersebut menjadi informasi yang dapat dibaca masyaratkat. Data mentah kemudian diolah menggunakan teknik-teknik ilmiah sehingga hasil yang diidapat bersifat ilmiah.

Selain sebagai alat peringatan dini, EI juga menyediakan informasi terkait kepentingan bisnis seperti tren perkembangan bisnis, pemasaran produk, pembuka jaringan, dan kondisi keuangan pasar. Langkah EI berfokus pada penyediaan data, infomasi dan analisis yang terkini terhadap situasi ekonomi global dan domestik, khususnya dunia usaha.


Sumber : Koran Sindo, Senin 26 November 2012





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tentang DKI Jakarta, lagi…

Melihat video di youtube, mengenai wakil gubernur DKI Jakarta Basuki, pada saat melakukan rapat mengenai anggaran pembangunan, terlihat jelas ketegasan yang beliau miliki, rasanya saya sebagai generasi muda ikut merasakan semangat yang dimiliki untuk membangun Jakarta yang baru.
Mudah-mudahan, apa yang dilakukan para pemimpin Jakarta baru ini benar-benar bisa membuat Jakarta berubah kearah yang lebih baik, saya yakin sekali hari seperti ini pun akan datang, hari dimana sosok pemimpin yang akan membawa pembaharuan pada Ibu Kota tercinta ini akan datang.
Setelah melihat video-video yang di upload mengenai bagaimana wakil gubernur itu mempimpin sebuah pertemuan atau rapat-rapat, terlbeih mengenai anggaran, beliauy mempunya cirri khas, yaitu kalimatnya yang memang dia akui sebagai gaya bicara orang Sumatera, agak keras dan terlihat sekali ketegasannya.
Secara pribadi, saya memandang sosok nya pun , yaitu sebagai sosok yang pintar, backgroundnya sebagai seorang audit menunjukkan ketelitiannya dalam sebuah anggaran yang dibuat, dan dapat diaplikasikan kedalam banyak hal lainnya, yang pasti sangat bermanfaat.
Ya, sekarang tinggal bagaimana kita turut membantu para pemimpin Jakarta yang baru ini, apapun yang pemerintah Jakarta lakukan kalau kita sebagai warganya tidak turut serta, maka hal tersebut akan sia-sia. Walaupun kita tidak turut serta meneliti anggaran yang ada, mengkroscek data yang dibuat, namun dalam hal lain yang  kita bisa tunjukkan dalam proses pembangunan Jakarta yang lebih baik.
Jadi, marilah kita turut bersyukur dan berbangga, bahwa ada ketegasan, ketilitian, kepintaran yang dimiliki pemimpin Jakarta, dan tunjukkan juga peran serta kita dalam pembangunan Jakarta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Wah, Kota Tua diubah menjadi Venezia

Kawasan Kota Tua merupakan peninggalan kolonial Belanda yang sarat sejarah Jakarta, namun kondisinya yang sekarang sangat memprihatinkan, banyak gedung bersejarah hancur, pedagang kaki lima tidak tertata, serta maraknya pengemis dan preman.
Pemprov DKI Jakarta pun ingin membenahi dan menjadikan kawasan Kota Tua sebagai lokasi eksklusif untuk tujuan pariwisata. Tak tanggung-tanggung Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan dana Rp150 miliar pada 2014 untuk pembenahan Kota Tua. Pada 2013, Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan Rp12 miliar. Namun untuk sebuah konsep perencannan yang terpadu, anggaran langsung digelontorkan pada tahun 2014.
Menurut Basuki, jika ingin Kota Tua menjadi lebih baik dan maju, kawasan tersebut harus dijadikan destinasi wisata yang mudah dan eksklusif. Kawasan tersebut akan diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas seperti hotel bintang lima. “Kota Tua harus jadi kawasan mahal agar lebih maju,” ujarnya.
Selama ini banyak gedung tua yang terbengkalai membuat kawasan Kota Tua tidak terlihat hidup.
Kalau memang kawasan tersebut benar-benar sudah diubah, sesuai dengan yang direncanakan, mudah-mudahan kawasan ini bisa dijangkau untuk semua kalangan, namun tetap bisa menjadi kawasan yang eksklusif, dan menjadi tujuan wisata, serta bisa menjadi peulang usaha bagi warga sekitar.
Sumber : Seputar Indonesia ( Kamis, 22 November 2012 )

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Bersyukur dimulai dari hal-hal kecil

Rasanya semakin hari, keinginan untuk mempunya gadget terbaru semakin besar rasanya, dan sebagai seorang wanita, tidak mustahil apabila ada baju, sepatu atau tas yang bagus ingin segera dimiliki, namun hal tersebut kadang bisa saya hindari ketika saya pun terdiam sesaat, ketika didalam kamar dan memikirkan apa yang sudah saya punya, lalu kemudian pergi kedunia nyata, dimana diluar sana masih banyak yang jauhhhhhhh kuranh beruntung dibandingkan saya.

Terlebih-lebih ketika saya dalam perjalanan dan menemukan sebuah keluarga yang  tinggalnya hanya dalam sebuah gerobak, anak-anak mereka yang memang cukup banyak dan masih kecil-kecil harus merasakan dinginnya udara malam tanpa selimut, bahkan teriknya matahari tanpa pelindung kaki, ataupun ketika saya meilhat seorang tua renta dan cacat masih bisa berjuang menjual sapu lidi yang kualitasnya pun sebenarnya kurang bagus, namun dia tetap berusaha, yang saya yakin hal tersebut dia lakukan untuk menyambung hidupnya, tidak terlintas untuk membeli barang yang memuaskan hatinya.

Ya, dari hal tersebut saya, atau bahkan kita bisa belajar, kita harus bisa bersyukur dalam segala hal, dimulai dari hal-hal kecil, dimana kita masih bisa tertidur dibawah atap yang bukan langit, dan tebangun diatas kasur kita yang empuk, bisa melihat orang-orang yang kita saying berkumpul bersama, melakukan aktifitas dengan sehat sempurna.

Anggaplah sebagai pemacu agar kita bisa menjadi orang sukses apabila kita menginginkan sesuatu, jangan mendewakan apapun hanya untuk memuaskan hasrat pribadi kita, ingat masih banyak yang kurang beruntung dibanding kita, jadi mulai sekarang mari kita selalu bersyukur dimulai detik ini, dimana kamu masih bisa membaca tulisan ini, lalu tersenyum dan berbagi tulisan ini kepada orang-orang yang kita sayang.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Penghasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP ) berubah mulai 1 Januari 2013

Kabar menyenangkan yang saya baca hari ini pada harian Seputar Indonesia, yang terbit Senin  12 November ini berlaku bagi para pekerja yang memang gaji bulanannya masih berkisar diangka Rp2 Juta. Pasalnya pemerintah akan menaikkan batas penghasilan tidak kena pajak itu yang awalnya Rp15,84 juta/tahun, menjadi Rp24,3 juta/tahun, jadi yang gajinya Rp2,025 kebawah pun akan terbebas pajak. Kepastian ini tertulis dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 162/PMK.011/2012 tentang Penyesuaian besarnya PTKP.

Apakah alasan terkait menaikkan batas penghasilan tidak kena pajak tersebut, menurut penuturan Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Kismantoro Petrus, dikarenakan mempertimbangkan perkembangan ekonomi dan moneter serta harga kebutuhan pokok yang semakin meningkat, selain itu penyesuain besarnya PTKP juga terkait dengan perlunya kebijakan untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi global.

Dalam hal ini penerimaan Negara akan berkurang sebesar Rp.13,3 triliun, namun meningkatkan daya beli sehingga ekonomi ikut terdongkrak.
Sebagai mahasiswa yang memang belum mempunyai penghasilan, membaca berita ini pun bagi saya ikut membuat senang, melihat betapa instansi terkait akhirnya mempunya solusi yang semoga para pekerja yang memang tadinya merasa agak tercekik dengan kebijakan sebelumnya, boleh bernafas lega.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments