Etika dan Estetika Iklan di Televisi




ABSTRAKSI


Pengertian iklan adalah sebagai penggiring orang pada suatu gagasan. Walaupun pada akhrinya tidak semua iklan dapat mengajak setiap orang yang melihatnya untuk membeli atau melakukan apa yang dilihat, didengar atau dibaca. Media audiovisual, seperti televisi adalah media yang paling tepat untuk memunculkan sebuah iklan dikarenakan hampir seluruh lapisan masyarakat memiliki televisi. Selain hasil yang Etika dan estetika dalam sebuah iklan ditelevisi belum banyak diperhatikan dikarenakan masih banyak para produsen yang memikirkan profit semata.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat perkembangan akan produk baik barang ataupun jasa juga semakin meningkat. Sehingga pemanfaatan akan penyebaran informasi mengenai produk tersebutpun mulai bermunculan dalam berbagai media, baik cetak, pertelevisian maupun media online. Informasi itu sendiri tertuang dalam sebuah sarana yang dinamakan Iklan.
Iklan sendiri dapat diartikan sebagai penggiring orang pada suatu gagasan. Walaupun pada akhrinya tidak semua iklan dapat mengajak setiap orang yang melihatnya untuk membeli atau melakukan apa yang dilihat, didengar atau dibaca.
          Media audiovisual, seperti televisi adalah media yang paling tepat untuk memunculkan sebuah iklan dikarenakan hampir seluruh lapisan masyarakat memiliki televisi. Selain hasil yang didapat nyaris sempurna, gambar atau alur cerita serta rangkaian kalimat yang diiringi dengan musik yang beraneka ragam membuat iklan ditelevisi mudah diingat.
            Namun apakah setiap iklan ditelevisi sudah sesuai dengan etika yang ada, serta estetika apa yang terdapat didalamnya nyata. . Untuk itu dalam penulisan kali ini, penulis ingin membahas tentang “ETIKA DAN ESTETIKA IKLAN DI TELEVISI”

1.2              Rumusan Masalah

1.                  Apakah iklan yang ada ditelevisi sudah memenuhi Etika dan Estetika ?

1.3              Batasan Masalah

Pada penulisan kali ini penulis membatasi masalah pada media yang digunakan, yaitu Televisi.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1              Pengertian Iklan

Iklan Berasal dari bahasa Yunani, kurang lebih pengertiannya “menggiring orang pada suatu gagasan”. Definisi tentang iklan dan periklanan dapat kita temui di hampir semua kepustakaan iklan, periklanan dan pemasaran. Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagaian atau seluruh masyarakat. Dari definisi diatas, jelas terlihata adanya empat unsur yang menentukan atau membentuk iklan, yaitu :
1. Pemrakarsa
2. Pesan
3. Media
4. Masyarakat
Dengan demikian jelas, bahwa iklan merupakan pula suatu komunikasi. Ia melibatkan produsen sebagai Komunikator, fisik iklan itu sendiri sebagai unsure Pesan, media sebagai Saluran dan khalayak sebagai publik yang ditujunya. Dengan demikian, model komunikasinya menjadi :
Produsen > Iklan > Media > Khalayak > Sasaran
Para praktisi periklanan Indonesia juga menyatakan sepakat bahwa, periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan.


2.2              Tujuan dan Fungsi Periklanan
Pada dasarnya tujuan akhir periklanan adalah untuk merangsanga atau mendorong terjadinya penjualan (sales). Untuk mencapai tujuan itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Secara umum tujuan periklanan adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan pengenalan merek / produk / perusahaan
Melalui periklanan khalayak akan mengetahui keberadaan merk, produk maupuin perusahaan pasar.
2. Memposisikan
Melalui periklanan perusahaan pasar dapat memposisikan produknya dengan membedakan diri dengan produk pesaing.
3. Mendorong prospek untuk mencoba
Dengan menyampaikan pesan-pesan yang persuasive, khalayak didorong untuk mencoba menggunakan produk atau merk yang ditawarkan.
4. Mendukung terjadinya penjualan
Dengan beriklan diharapkan konsumen bertindak untuk membeli produk
5. Membina loyalitas
Dengan beriklan akan semakin memantapkan keberadaan pelanggan yang loyal. Artinya perusahaan ingin menyampaikan bahwa merk dan produk yang pernah digunakan konsumen masih tetap ada dipasar.
6. Mengumumkan cara baru pemanfaatan
Inovasi atau cara baru pemanfaatan dapat dapat diketahui khalayak melalui iklan
7. Meningkatkan citra
Dengan iklan akan meningkatkan citra produk, merk maupun perusahaan.
Fungsi dan Peran Periklanan
1. Sumber Informasi
Dengan iklan, dapat membantu masyarakat unruk memilih altenatif produk yang lebih baik atau yang lebih sesuai dengan kebutuhannya. Artinya iklan dapat memberikan informasi yang lebih banyak daripada yang lainnya, baik tentang produknya, distribusi atau tempat pembeliannya atau informasi lain yang mempunyai kegunaan bagi masyarakat.
2. Kegiatan Ekonomi
Periklanan mendorong pertumbuhan perekonomian karena produsen didorong utnuk tetap memproduksi dan memperdagangkan produk untuk melengkapi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
3. Pembagi Beban Biaya
Periklanan membantu tercipatanya skala ekonomi yang besar bagi setiap produk, sehingga menurunkan biaya produksi dan distribusi per unit atas produk tersebut, dan pada akhirnya memurahkan harga jualnya kepada masyarakat.
4. Sumber Dana Media
Periklanan merupakan salah satu sumber dana media yang menunjang media untuk tetap eksis. Munculnya banyak media membuat persaingan semakin ketat.
5. Identitas produsen
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat akan mengetahui produsen. Ada perusahaan yang dalam iklannya memnonjolkan perusahaanya
6. Sarana Kontrol
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat dapat membedakan produk-produk sah dengan tiruan.
Akan tetapi, selain berperan positif, berbagai pandangan negative tentang iklan bermunculan, diantaranya adalah :
1. Iklan dianggap merusak tata bahasa yang berlaku
2. Iklan dianggap dapat mendorong orang menjadi matrealistis
3. Iklan dianggap dapat mendorong orang membeli barang yang tidak diinginkan
4. Iklan dianggap terlalu berlebihan
5. Iklan dianggap menciptakan suatu stereotip

2.3              Pengertian Estetika

            Estetika merupakan gabungan dari ilmu pengetahuan dan filsafat. Kata estetika dikutip dari bahasa Yunani aisthetikos atau aishtanomai yang berarti mengamati dengan indera (Lexion Webster Dic: 1977:18). Pengertian tersebut juga berkaitan dengan istilah Yunani aestheis yang berarti pengamatan.
Dalam hal ini, Feldman melihat estetika sebagai ilmu pengetahuan pengamatan atau ilmu pengetahuan inderawi, mengacu pada kesan-kesan inderawi. Demikian juga dengan J. Addison, memadankan estetika dengan teori cita rasa.
            Estetika sebagai ilmu pengetahuan berdasarkan pada kegiatan dari pengamatan yang  dilakukan dengan menggunakan panca indera, yaitu (1) mata sebagai indera penglihatan, (2) hidung sebagai indera penciuman, (3) telinga sebagai indera pendengaran, (4) lidah sebagai indera pengecap, dan (5) kulit sebagai indera peraba. Sebagai contoh, dalam mengamati suatu karya seni, kita menggunakan kelima indera tersebut untuk mendapatkan kesan yang ditimbulkan dari karya seni yang diamati, baik itu kesan warna, ruang, tekstur, dan sebagainya. Setelah kita mendapatkan kesan dari karya seni yang kita amati, maka kita dapat merasakan unsur keindahan yang terdapat pada karya seni tersebut. Keindahan bersifat relatif bergantung pada selera atau cita rasa masing-masing individu. Selera atau cita rasa (Inggris: taste) yang dimaksud adalah kecenderungan menyukai sesuatu atau hal-hal yang pernah dialami.

2.4              Media Audiovisual

Sebelum beranjak ke pengertian media audio visual maka terlebih dahulu kita mengetahui arti kata media itu sendiri. Apabila dilihat dari etimologi “kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu” (Salahudin,1986: 3) Sejalan dengan pendapat di atas, AECT (Association For Education Communication Technology) dalam Arsyad mendefinisikan bahwa “ media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan informasi” (Arsyad,2002:11). “Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar” (Rohani, 1997: 97-98). Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaiman dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:
  1. Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
  2. Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.
  3. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.
  4. Media visual gerak contoh, film bisu
  5. Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan sebagainya
  6. Media seni gerak
  7. Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
  8. Media cetak contoh, televisi (Soedjarwono, 1997: 175).
Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar, memberikan suatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan rumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1       Objek Penelitian                            

            Objek yang digunakan dalam penulisan ini adalah iklan ditelevisi.

3.2       Data Penelitian

Data yang digunakan oleh penulis dalam penulisan ini adalah dengan mencari data-data di internet.

BAB IV
PEMBAHASAN


4.1       Etika dan Estetika Iklan Di Televisi

            Tayangan iklan pada acara yang sedang populer saat ini total durasinya bisa jadi lebih banyak dibanding dengan acara itu sendiri, dikarenakan memang iklan lah yang memberikan penghasilan untuk setiap programnya. Jam tayang untuk acara-acara yang populer juga masih masuk dalam jam semua kalangan untuk menonton termasuk anak-anak. Namun apakah setiap iklan yang ditayangkan sudah memenuhi etika yang seharusnya. Dimana iklan untuk produk-produk dewasa tidak seharusnya ditayangkan pada waktu yang masih dapat dijangkau oleh anak-anak, dan jga penggunaan bahasa yang melenceng tidak lulus sensor. Sejauh yang penulis amati, iklan di televisi masih saja ada yang diluar konteks kewajaran. Seperti produk  minuman yang dapat dinikmati siapa saja tetapi justru penggunaan bahasanya tidak seharusnya. Selain itu hasil-hasil yang dijanjikan oleh sebuah produk tidak sesuai dengan kenyataan, dengan visualisasi yang berlebihan seolah-olah hasil tersebut nyata walaupun si pembuat iklan melampirkan bahwa apa yang ditayangkan adalah sebuah efek atau dramatisasi.

            Sebagai konsumen sebenarnya kita memiliki hak perlindungan dari produk-produk yang diiklankan, yang nyatanya masih banyak iklan yang ditayangkan justru sebaliknya. Untuk itu para konsumen diharuskan pintar dalam menyeleksi setiap produk yang akan dibelinya, jangan hanya melihat estetika dari iklan itu sendiri


BAB V
PENUTUP
5.1       Kesimpulan
          Etika dan estetika dalam sebuah iklan ditelevisi belum banyak diperhatikan dikarenakan masih banyak para produsen yang memikirkan profit semata.
5.2       Saran 
          Untuk para produsen jangan hanya memikirkan profit yang akan didapat saja, tetapi juga para konsumen yang tergiur karena melihat produk tersebut dapat mendapat hasil yang nyata.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Bisnis kecantikan, bisnis yang tidak cantik ?

Setiap wanita pasti ingin yang terbaik untuk setiap penampilannya. Cantik seperti wanita-wanita dibawah ini, tentu saja semua menginginkannya.




Banyak bisnis kecantikan menjamur pada saat ini, mulai dari yang harganya terjangkau sampai yang harganya fantastis. Tentu saja perbedaan itu dapat terlihat dari perbedaan hasil yang didapat. Tulisan kali ini bukan untuk menjelekkan bisnis kecantikan, sama sekali tidak. Tapi tulisan ini sekedar mengingatkan hati-hati untuk memilih tempat perwatan kecantikan, lebih baik kita teliti dahulu sebelum memilih dan mempercakan apa yang kita inginkan. Karena banyak sekali obat-obat kecantikan yang ilegal yang sangat menjamur dan masuk kewilayah Indonesia.

Jika ingin cantik, jangan dilupakan juga kebersihan yang harus dijaga, baik kebersihan diri maupun hati. Dan terakhir perlu diingat, setiap wanita didunia ini semua itu cantik :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Spionase Bisnis

Dua televisi canggih Samsung berteknologi OLED hilang saat dibawa dalam perjalanan ke Berlin, Jerman. Samsung hendak memamerkan televisi itu dalam acara pameran produk elektronik bergengsi Eropa, Internationale Funkausstellung (IFA), di Berlin, akhir Agustus lalu.

Juru bicara Samsung mengatakan, Selasa (4/9/2012), televisi Organic Light Emitting Dioda (OLED) itu menghilang antara tanggal 21 sampai 28 Agustus lalu. Untungnya, Samsung membawa beberapa produk serupa sehingga televisi OLED tetap dipamerkan di stannya.

Masalah ini telah dilaporkan kepada polisi setempat. Hingga saat ini, lokasi hilangnya dua televisi itu belum diketahui.

Samsung menolak mengomentari dugaan adanya spionase dalam industri teknologi, mengingat ada banyak perusahaan elektronik yang mengikuti pameran IFA di Berlin.


Berita tersebut saya ambil dari tribunnews.com, memang kejadian ini sudah berlansung sangat lama, tapi kejadian Spionase bisnis inilah yang menjadi tema tulisan saya kali ini, layaknya seperti difilm-film ada mata-mata yang ingin mencuri data rahasia dari perusahaan atau bisnis yang menjadi saingannya, atau justru kebalikannya film-film lah yang melihat kejadian nyata lalu dibuatnya sebuah cerita, apapun itu Spionase ini sangat merugikan bagi pihak yang dispionase.

Kejadian diatas, satu dari banyak kasus spionase bisnis yang dilakukan. Bagaimana yang harus dilakukan oleh para pelaku bisnis agar data-data mereka tidak dicuri, diperlukan ketegasan hukum bagi para pelaku, agar tidak terjadi lagi kasus-kasus seperti diatas.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Bisnis Musiman


Musim penghujan dating, dingin tak terelakan terlebih dimalam seperti ini. Ini bukan tentang curahan hati yang kesepian ditengah dingin malam, tetapi curahan tentang perut yang sudah diberi makan tapi kembali minta diisi. 

Ya, tidak bias dipungkiri menahan untuk tidak makan rasanya berat tidak seperti hari biasa. Apalagi kalau suara-suara yang sangat indah memanggil, Baksoooo… Siomayyy.. Ya sudah mau diapakan lagi, yang katanya ikut OCD benar-benar menjadi kenyataan, karna OCD dimalam ini diganti singakatannya menjadi Ora Cocok Diet.

Pilihan jatuh kepada si bulat yang sangat menggoda dengan kuah panasnya. Bergegas tidak menyia-nyiakan kesempatan lansung dipanggil lah si abang penjual baksonya, karena memang jarang para tukan bakso menjajakan sampai depan rumah saya.

Setelah sampai, ternyata dan ternyata.. si abang bakso tersebut adalah abang es campur yang kalau sore menjajakan dagangannya didepan gang ruma, depan balai pertemuan warga tepatnya.

















Yahh, beginilah kalau musim hujan yang dilakukannya, karena omset yang didapat lebih tinggi ddengan berjualan makanan, tapi prediksi untuk musim-musim di Indonesia memang susah ditebak jadi dia pun memilih untuk tetap berjualan es campur pada siang hingga sore, tetapi kalau memang dari pagi sudah ujan atau mendung dia tidak memilih berjualan.

Apakah keputusan atau strategi yang dilakukan abang ini sudah benar, saya kurang tau.. Saya tidak bertanya banyak lagi, karena perut ini tak bias diajak kompromi.

Kalau teman-teman ada yang membaca ini, mungkin bias memberikan saran kepada bang ini mengenai apa yang sudah dilakukannya. 

Selamat menikmati, kalau kamu juga sedang memakan sesuatu ketika membaca ini J

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments