Sterilisasi Busway Tidak Maksimal



Sterilisasi busway hingga kini belum mebuahkan hasil maksimal. Peninggian separator atau pembatas busway tidak membuat pengendara lain menerobosnya Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Udar Pristono mengungkapkan, pihkanya telah melakukan banyak tindakan untuk kelancaran akses operasional bus transjakarta. Mulai dari membuat palang dipersimpangan hingga mendirikan rambu-rambu larangan lalu lintas, menempatkan petugas dititik tertentu, dan meninggikan separator busway hingga 30cm agar pengendara bermotor tidak menerobos busway.” Hasilnya ada yang tidak berani, ada juga masih nekat menerobos,” ujar Pristono.

Menurutnya, berbagai  langkah agar busway ini tetap steril telah dilakukan. Hanya, karena volume kendaraan bermotor semakin bertambah setiap hari dan kesadaran masyarakat mematuhi rambu lalu lintas belum mencukupi, berbagai langkah yang dilakukan untuk berjalan mulus. “Masyarakat yang sadar itu belum seberapa jumlahnya. Padahal rambu larangan terpampang jelas dan besar. Mestinya mereka sadar itu dilarang masuk,” ungkapnya.

Jadi dari wacana diatas, dapat kita simpulkan bahwasanya memang kurangnya kesadaran masyarakatlah yang menjadi persoalan mengapa sterilisasi jalur busway tidak bisa diwujudkan.
Sumber : Koran Sindo, Jumat 7 Juni 2013


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Anak-Anak Bangsa Yang Berpotensi Memilih Berkarir Di Luar Negeri



Yogi, umur 36 tahun lahir di Tasikmalaya meraih gelar doctor dari Universitas Teknologi Delft, Belanda pada usia yang terbilang muda, yaitu 31 tahun. Dia mencintai ilmu yang jarang diminati kebanyakkan orang, yaitu matematika. Di negeri kincir angin itu dia dinobatkan sebagai doctor matematika terapan.
Dan matematika itulah yang melambungkan Yogi Erlangga ke perusahaan minyak raksasa dunia. Dia adalah efisiensi. Rumus matematika yang dikembangkannya membuat ribuan insinyur minyak bias bekerja cepat. Akurasi tinggi. Dan akhirnya si raja minyak bias berhemat.
Penelitian yang dilakukan Yogi dalam meraih gelar doktor berhasil memecahkan rumus gelombang yang bias digunakan oleh perusahaan minyak untuk mencari cadangan emas hitam itu. Rumus yang dibuat Yogi ini seratus kali lebih cepat dari rumus yang berlaku sebelumnya.
Bukan cuma perusahaan minyak yang riang, sejumlah perusahaan raksasa dunia yang menggunakan unsur gelombang tersebut juga bersukaria.
Rumus matematika anak Tasikmalaya itu juga manjur untuk keping Blu-Ray. Keping itu bias membuat data computer dalam jumlah yang jauh lebih besar. Rumus itu juga mempermudah cara kerja radar didunia pertambangan.
Dalam siaran pers, saat wisuda doktor Desember 2005, Universitas Delft sungguh bangga akan pencapaian Yogi, siaran setempat menyatakan bahwa penelitian Yogi murni Matematika.
Hasil riset Yogi mengehbohkan dunia minyak, terutama dengan kemungkinan membuat profil 3 dimensi cadangan minyak. Metodenya berhasil memproses data-data seismic seratus kali lebih cepat dari metode yang sekarang biasa digunakan.
Yogi sebenarnya sempat mengenyam pendidikan di Indonesia, yaitu meraih gelar sarjana dari ITB pada tahun 1998, namun kemudian dia menimba ilmu  di Belanda hingga meraih gelar doktor.
Dalam ceritanya pada wawancara, Yogi mencurahkan uneg-unegnya bahwasanya dirinya lebih dihargai perusahaan-perusahaan asing ketimbang di Indonesia. Saat tanah air sendiri tidak ada yang mengetahui hasil karyanya, Yogi malah didekati sejumlah perusahaan top dunia.
Sekarang Yogi bekerja di perusahaan dunia, yaitu Shell. Yogi pun bercerita bahwasanya tidak ada perhatian perusahaan-perusahaan asal Indonesia yang menghargai karyanya. “Dari bangsa ini, sudah banyak yang memberikan kontribusi sesuai dengan ilmu yang digeluti masing-masing, namun sayangnya bangsa kita belum terbiasa menghargai hasil karya keilmuan mereka”, tutur Yogi.
Dia mencontohkan, tahun 1970, Indonesia, Malaysia, Korea, China, were nothing. Tahun 1980, Korea became something, tahun 1990 Malaysia started to be something, sekarang Cina is everything, unfortunately, we are still nothing.
Namun dia yakin bahwa masih banyak anak bangsa yang akan merasa bangga jika mereka menghasilkan segala prestasi terbaiknya di negeri sendiri dan untuk kejayaan bangsanya. Tinggal kemampuan bangsa dan Negara menyambut keingan merka dengan sambutan yang positif.
Nelson Tansu ( Medan, 20 Oktober 1977 ), yang merupakam warga asli Indonesia yang dinobatkan sebagai professor termuda di AS pun, melalui wawancara dengannya mengaku belum mau pulang ke Indonesia, melihat atmosfir riset yang sangat mendukung di Amerika, bukan apa-apa harus kita akui bahwa Indonesia terlalu kecil untuk ilmuwab sekaliber Prof. Nelson Tansu yang juga pernah diberi predikat Summa Cum Laude, dia menyelasaikan gelar doktornya pada usia 26 tahun  di bidang electrical engineering.
Nelson pun menyatakan bahwa di AS ilmuwan lebih dan dosen adalah profesi yang sangat dihormati di masyarakat. Ia tidak melihat hal demikian di Indonesia. Ia menyatakan bahwa penghargaan untuk ilmuwan dan dosen di Indonesia adalah rendah. Lihat saja penghasilan yang didapat dari kampus, tidak cukup untuk membiayai keluarga peneliti atau dosen. Prof. Tansu juga menjelaskan bahwa di AS dan Singapore, gaji seorang professor 18-30 kali lipat lebih dari gaji profesor di Indonesia. Namun hal tersebut tidak mengurangi kecintaanya terhadap tanah kelahirannya. Terbukti sampai sekarang dia masih memegang paspor hijau bergambarkan garuda.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Pengelolaan SDA ( TPST Bantar Gebang )



Timbunan sampah dengan baunya yang khas bukan lagi hanya menimbulkan masalah namun dibalik itu semua dengan sentuhan teknologi sampah dapat menjadi sumber energi yang bermanfaat.

Pada pembahasan kali ini saya akan membahas tentang perubahan di TPST Bantar Gebang yang merupakan tempat pembuangan sampah masyarakat Jakarta dan sekitarnya. TPST yang sebelumnya adalah TPA ini berada di daerah Bekasi ini, menampung sekitar 4500 ton perhari ( namun pada hari raya, contohnya idul fitri, dapat meningkat hingga 10% menjadi 5500 ton perhari ).

TPST Bantar Gebang telah melalukan beberapa transformasi yang menurut Menteri ESDM sangat membanggakan. 

Diantaranya :

Konversi sampah menjadi energi listrik 

Proses konversi sampah menjadi energi di TPST Bantar Gebang, Bekasi diperkirakan dapat menghasilkan energi listrik mencapai 26 MW yang sedianya akan disalurkan untuk Gardu Induk (GI) Jawa Bali. Sampah yang akan dibakar dengan suhu 3.000 derajat Celcius. Kemudian, panas dari pembakaran sampah ini ditransfer menjadi energi listrik. Pada tahun ini direncanakan akan dipasang 10 unit Gas-Engine yang akan menghasilkan listrik sebesar 10 MW. (SF) 

Sanitary Landfill (GAS COLLECTION)


Sanitary Landfill gas collection akan dibangun pada area seluas 47 Ha diatas lahan TPA eksisting yang telah di mining (33,4 Ha) dan lahan milik  sendiri (13,6 Ha), sanitary landfill ini akan dibangun untuk mengolah sampah organik sekaligus menangkap gas methan yang akan digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik.  Sanitary Landfill Gas Collection ini terdiri dari unit-unit:
pemasangan lapisan kedap air geomembrane (liner)
Pemasangan perpipaan pengumpul lindi (leachate)
Pemasangan Perpipaan Pengumpul Gas
Fasilitas Pemilahan Sampah
Untuk membangun Landfill yang memenuhi persyaratan harus dilakukan perencanaan yang terpadu, komprehensif dan menyeluruh serta mengikuti tata cara serta persyaratan pembangunan Landfill.  Gambar ini menunjukkan tipikal geo-membrane liner dengan pengumpul air lindi (leachate collection). 
                      

Pengolahan Sampah & Pemanfaatan Gas



Rencana pengolahan sampah yang diusulkan bertujuan untuk memaksimalkan jangka waktu penggunaan tempat pembuangan sampah, mengumpulkan dan menghancurkan gas metana sebanyak mungkin untuk menghasilkan listrik dan mengurangi dampak lingkungan.
Cara pembuangan yang optimum adalah melalui pengerjaan dengan sel-sel penampungan sampah yang kecil, yang sudah didesain untuk mengurangi penyerapan air hujan (dan produksi air lindi), memaksimalkan efisiensi pengumpulan gas dan meminimalkan dampak lingkungan.
Dengan rencana pembuangan pada “jari-jari” lahan pembuangan, ukuran permukaan lahan pembuangan dapat diminimalkan. Hal ini sangat menguntungkan karena volume daripada partikel-partikel limbah yang terbawa di udara akan dapat diminimalkan. Permukaan lahan pembuangan juga akan ditutup dengan lapisan tanah setiap hari setelah pembuangan selesai dilaksanakan. Hal ini akan meminimalkan bau tidak sedap dan mengurangi lalat dan serangga-serangga lainnya.  Setiap pagi, lapisan tanah penutup tersebut akan dibuka dan pembuangan sampah dapat dimulai kembali. Keuntungan lain dari cara pembuangan seperti ini adalah bahwa sampah-sampah akan dipadatkan dengan menggunakan bulldozer berulang kali. Karenanya sampah-sampah akan menjadi padat dan sangat efektif untuk memperpanjang masa penggunaan lahan pembuangan dan mengurangi resapan air hujan. Dengan mengurangi ukuran daripada permukaan lahan pembuangan dan terus membentuk lahan tersebut, air hujan akan mengalir dengan lebih efektif dan karenanya akan mengurangi jumlah air limbah yang harus diolah. 

Fasilitas Daur Ulang

Sampah plastik hasil pemilahan diolah pada fasilitas daur ulanng plastik. Plastik hasil pemilahan terlebih dahulu dibersihkan pada bak pencucian yang kemudian dikeringkan. Setelah plastik bersih dan kering kemudian dipilah sesuai dengan jenis-jenis plastik, palstik yang dapat diaur ulang dicacah dan dimasukkan kemesin pengolah plastik yang menghasilkan pellet plastik, sedangkan plastik yang tidak dapat didaur ulang dikemas untuk dijual.



KESIMPULAN

TPST Bantar Gebang kini telah menjadi sentra indrustrialisasi sampah yang ramah lingkungan pertama di Indonesia, dan juga pembahruan yang berarah postif ini selain berdampak untuk alam juga bermanfaat untuk perekonomian, yaitu menyerap  tenaga kerja. Sekitar 1200 orang dari masyarakat sekitar TPST bekerja untuk memilih sampah.
Selain  itu kondisi lingkungan masyarakat disekitar TPST Bantar Gebang menjadi lebih baik.
                                                


DAFTAR PUSTAKA

Bagong Suyoto.(2005) .Sampah,Konflik.Perpustakaan AMPL: PT. Adi Kencana AJI
WartaNews, Bekasi
tpstbantargebang.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments