Pengelolaan SDA ( TPST Bantar Gebang )



Timbunan sampah dengan baunya yang khas bukan lagi hanya menimbulkan masalah namun dibalik itu semua dengan sentuhan teknologi sampah dapat menjadi sumber energi yang bermanfaat.

Pada pembahasan kali ini saya akan membahas tentang perubahan di TPST Bantar Gebang yang merupakan tempat pembuangan sampah masyarakat Jakarta dan sekitarnya. TPST yang sebelumnya adalah TPA ini berada di daerah Bekasi ini, menampung sekitar 4500 ton perhari ( namun pada hari raya, contohnya idul fitri, dapat meningkat hingga 10% menjadi 5500 ton perhari ).

TPST Bantar Gebang telah melalukan beberapa transformasi yang menurut Menteri ESDM sangat membanggakan. 

Diantaranya :

Konversi sampah menjadi energi listrik 

Proses konversi sampah menjadi energi di TPST Bantar Gebang, Bekasi diperkirakan dapat menghasilkan energi listrik mencapai 26 MW yang sedianya akan disalurkan untuk Gardu Induk (GI) Jawa Bali. Sampah yang akan dibakar dengan suhu 3.000 derajat Celcius. Kemudian, panas dari pembakaran sampah ini ditransfer menjadi energi listrik. Pada tahun ini direncanakan akan dipasang 10 unit Gas-Engine yang akan menghasilkan listrik sebesar 10 MW. (SF) 

Sanitary Landfill (GAS COLLECTION)


Sanitary Landfill gas collection akan dibangun pada area seluas 47 Ha diatas lahan TPA eksisting yang telah di mining (33,4 Ha) dan lahan milik  sendiri (13,6 Ha), sanitary landfill ini akan dibangun untuk mengolah sampah organik sekaligus menangkap gas methan yang akan digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik.  Sanitary Landfill Gas Collection ini terdiri dari unit-unit:
pemasangan lapisan kedap air geomembrane (liner)
Pemasangan perpipaan pengumpul lindi (leachate)
Pemasangan Perpipaan Pengumpul Gas
Fasilitas Pemilahan Sampah
Untuk membangun Landfill yang memenuhi persyaratan harus dilakukan perencanaan yang terpadu, komprehensif dan menyeluruh serta mengikuti tata cara serta persyaratan pembangunan Landfill.  Gambar ini menunjukkan tipikal geo-membrane liner dengan pengumpul air lindi (leachate collection). 
                      

Pengolahan Sampah & Pemanfaatan Gas



Rencana pengolahan sampah yang diusulkan bertujuan untuk memaksimalkan jangka waktu penggunaan tempat pembuangan sampah, mengumpulkan dan menghancurkan gas metana sebanyak mungkin untuk menghasilkan listrik dan mengurangi dampak lingkungan.
Cara pembuangan yang optimum adalah melalui pengerjaan dengan sel-sel penampungan sampah yang kecil, yang sudah didesain untuk mengurangi penyerapan air hujan (dan produksi air lindi), memaksimalkan efisiensi pengumpulan gas dan meminimalkan dampak lingkungan.
Dengan rencana pembuangan pada “jari-jari” lahan pembuangan, ukuran permukaan lahan pembuangan dapat diminimalkan. Hal ini sangat menguntungkan karena volume daripada partikel-partikel limbah yang terbawa di udara akan dapat diminimalkan. Permukaan lahan pembuangan juga akan ditutup dengan lapisan tanah setiap hari setelah pembuangan selesai dilaksanakan. Hal ini akan meminimalkan bau tidak sedap dan mengurangi lalat dan serangga-serangga lainnya.  Setiap pagi, lapisan tanah penutup tersebut akan dibuka dan pembuangan sampah dapat dimulai kembali. Keuntungan lain dari cara pembuangan seperti ini adalah bahwa sampah-sampah akan dipadatkan dengan menggunakan bulldozer berulang kali. Karenanya sampah-sampah akan menjadi padat dan sangat efektif untuk memperpanjang masa penggunaan lahan pembuangan dan mengurangi resapan air hujan. Dengan mengurangi ukuran daripada permukaan lahan pembuangan dan terus membentuk lahan tersebut, air hujan akan mengalir dengan lebih efektif dan karenanya akan mengurangi jumlah air limbah yang harus diolah. 

Fasilitas Daur Ulang

Sampah plastik hasil pemilahan diolah pada fasilitas daur ulanng plastik. Plastik hasil pemilahan terlebih dahulu dibersihkan pada bak pencucian yang kemudian dikeringkan. Setelah plastik bersih dan kering kemudian dipilah sesuai dengan jenis-jenis plastik, palstik yang dapat diaur ulang dicacah dan dimasukkan kemesin pengolah plastik yang menghasilkan pellet plastik, sedangkan plastik yang tidak dapat didaur ulang dikemas untuk dijual.



KESIMPULAN

TPST Bantar Gebang kini telah menjadi sentra indrustrialisasi sampah yang ramah lingkungan pertama di Indonesia, dan juga pembahruan yang berarah postif ini selain berdampak untuk alam juga bermanfaat untuk perekonomian, yaitu menyerap  tenaga kerja. Sekitar 1200 orang dari masyarakat sekitar TPST bekerja untuk memilih sampah.
Selain  itu kondisi lingkungan masyarakat disekitar TPST Bantar Gebang menjadi lebih baik.
                                                


DAFTAR PUSTAKA

Bagong Suyoto.(2005) .Sampah,Konflik.Perpustakaan AMPL: PT. Adi Kencana AJI
WartaNews, Bekasi
tpstbantargebang.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar